Aceh Utara – Pelanggan air bersih di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, kembali memprotes suplai air dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Pase macet sudah dua hari hingga saat ini belum normal.
Mereka merasa kecewa terhadap layanan Perumda Tirta Pase Aceh Utara, karena pasokan air sering bermasalah sehingga terganggu dari segala kebutuhan rumah tangga.
“Kami kecewa terhadap pelayanan Perumda Tirta Pase dalam penyediaan air bersih yang seringkali bermasalah, suplai air sejak kemarin (Senin, 18/8) sampai hari ini (Selasa, 19/8) belum kunjung normal. Karena sebagian besar masyarakat khususnya di Lhoksukon sangat bergantung pada pasokan air bersih yang disediakan oleh Perumda tersebut,” kata Sabil, salah seorang warga Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Lhoksukon, kepada portalsatu.com, Selasa, 19 Agustus 2025.
Sabil menambahkan, ketidakpedulian Perumda terhadap pelanggan selama berhari-hari dalam memperbaiki kerusakan, tanpa memperhitungkan tagihan yang harus dibayarkan pelanggan, tentu ini menimbulkan kekecewaan berat.
Pelanggan lainnya warga Gampong Kuta Lhoksukon, Arni, menyebutkan, akibat ketersediaan air bersih yang kurang stabil menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Air ini macet dari kemarin sore (Senin), saya pikir malamnya sudah kembali normal dan ternyata hingga siang ini (Selasa) belum mengalir, kebetulan di dalam bak air sudah habis stoknya, paling fatal tadi Subuh tidak bisa berwudhu untuk shalat, bahkan kondisi seperti ini sering terjadi, kalau sudah begini tentunya yang rugi pelanggan,” ungkap Arni.
Kondisi yang sama juga terjadi di Gampong Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara beberapa hari lalu. Salah satu pelanggan air bersih, Zulkifli, mengatakan, di kawasan itu juga sempat terkendala suplai air pada Sabtu, 16 hingga 18 Agustus.
“Di tempat kami airnya juga macet beberapa hari lalu, yaitu Sabtu dan normalnya pada Senin. Tapi untuk hari ini (Selasa) sudah lancar suplai air, meskipun sesekali kondisi airnya agak keruh,” ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli, Bupati Aceh Utara perlu melakukan evaluasi terhadap manajemen Perumda Tirta Pase terkait pelayanan publik yang tampak kurang maksimal. Kerugian para pelanggan harus dipertimbangkan, karena pelanggan membayar tagihan tetap satu bulan penuh meskipun suplai air tidak setiap hari lancar.
Direktur Umum Perumda Tirta Pase, T. Hidayatuddin, dikonfirmasi portalsatu.com, Selasa, (19/8), mengungkapkan, ada kegiatan pembersihan saluran (parit) di seputaran Lorong III Lhoksukon (Gampong Kuta Lhoksukon).
“Pipa SR (Sambungan Rumah) sedang kita kerjakan, dan ada juga kebocoran pipa di perlintasan 4 inci. Informasi saat ini sedang dikerjakan, pipa ini bocor dua kali karena ada pekerjaan masyarakat dengan beko (excavator) sehingga terganggu suplai air di beberapa titik di Lhoksukon,” kata Hidayatuddin.
Post Views: 219